Wanita Bebas Menentukan Siapa Suaminya Nanti

9/29/2010

Mencarikan pasangan hidup yang sesuai memang kewajiban orang tua. Namun bukan berarti wanita wajib tunduk terhadap pilihan orang tua. Apalagi jika tidak ada kecenderungan dalam hati wanita itu pada laki-laki yang meminangnya. Di mata Islam, perawan maupun janda mempunyai kebebasan mutlak dalam menerima dan menolak lamaran atau pinangan seseorang, tidak ada hak bagi para orang tua atau wali untuk memaksakan kehendaknya.

Sebab, dalam mengarungi bahtera rumah tangga, tidak akan mungkin tegak dengan sempurna dan bahagia tanpa ada gairah, adanya cinta kasih dan ketentraman, sebagai mana Firman Allah swt.dalam sura Ar-Rum ayat 21 yang artinya :
"Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah, Dia menciptakan untuk kamu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram terhadapnya…"
(Su rat Ar-Rum : 21)
Agama Islam memberikan kebebasan penuh kepada kaum wanita dalam memilih suami. Tentunya yang dimaksud disini adalah suami yang paling shalih.
Ketika ia dilamar, pihak ayah dan kaum kerabatnya harus menyelidiki dan mengkaji keadaan sang pelamar secara menyeluruh. Berdasarkan informasi yang diberikan ayah serta kerabatnya itulah, ia dapat mengambil keputusan akhir yang bersifat objektif
Wanita berhak memilih siapa saja yang patut menjadi imam bagi kehidupanya kelak. Sehingga wanita harus benar-benar memilih seorang yang bisa memimpin dan sekaligus membimbing serta mengayomi di kehidupan kelak.

Dari Ibnu Buraidah dari ayahnya dia berkata: Seorang gadis datang kepada Nabi Saw. Kemudian ia berkata: Sesungguhnya ayahku menikahkan aku dengan putra saudaranya untuk mengangkat derajatnya melalui aku. Maka Nabipun menyerahkan keputusan itu pada gadis tersebut. Maka gadis itu berkata: Aku telah mengizinkan apa yang dilakukan ayahku, akan tetapi aku hanya ingin agar para wanita tahu bahwa para ayah tidak punya hak dalam urusan ini. (H.R.Ibnu Majah dan An-Nasa’i)

Dan dari hadist diatas bisa disimpulkan bahwa seorang ayahpun tidak berhak untuk memaksa seorang anak untuk melakukan pernikahan tanpa harus melalui persetujuan sang anak. Karena yang akan mengarungi perjalanan kehidupan rumah tangga bukan dari orang tua melainkan anak tersebut. Jadi yang boleh menentukan pilihan pasangan hidup adalah anak yang bersangkutan tanpa mengesampingkan usulan-usulan atau masukan-masukan dari orang-orang yang sangat terpercaya dalam hal ini orang tua.

Jadi alangkah indahnya jika sang wanita dapat memilih pasangan hidupnya sekaligus menjadi imamnya dengan orang yang dicintainya tanpa mengesampingkan restu orang tua.

Dengan ini juga menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang syumul (universal). Agama yang mencakup semua sisi kehidupan. Tidak ada suatu masalah pun, dalam kehidupan ini yang tidak dijelaskan. Dan tidak ada satu pun masalah yang tidak disentuh nilai Islam, walau masalah tersebut nampak kecil dan sepele. Termasuk memberi kebebasan wanita untuk menentukan pasangan hidupnya

Sumber : katir.co.cc

Pilih Mana, Pria Lebih Muda Atau Tua?

9/01/2010

Belakangan pria muda menjadi pilihan beberapa wanita dengan berbagai kelebihan, namun pria yang lebih tua cenderung lebih berpengalaman. Hal ini tentu cukup membingungkan bagi Anda untuk menentukan pilihan.

Ketahuilah kelebihan dan kekurangan pria yang lebih muda dan yang lebih tua. Berikut ini kelebihan dan kekurangan memilih pria yang lebih muda dengan pria yang lebih tua.

1. Pria yang lebih muda cenderung lebih mengetahui bagaimana membuat wanita senang dan tertawa. Sedangkan pria yang lebih tua cenderung mengetahui cara memperlakukan wanita dengan baik.

2. Pria yang lebih muda jarang yang memikirkan hubungan hingga ke pernikahan. Sedangkan pria yang lebih tua, menginginkan hubungan yang jauh lebih serius dari sekedar pacaran.

3. Untuk urusan ranjang, pria yang lebih muda cenderung memiliki gairah yang lebih tinggi. Sedangkan pria yang lebih tua cenderung lebih mahir.

4. Pria yang lebih muda belum memikirkan tabungan untuk masa depan. Sedangkan kebanyakan pria yang lebih tua sudah mempersiapkan tabungan untuk hari tuanya.

5. Pria yang lebih muda lebih mengetahui perkembangan fashion sehingga lebih bergaya meskipun terkadang gayanya 'terlalu muda'. Sedangkan gaya berpakaian pria yang lebih tua cenderung membosankan namun terlihat lebih rapi.

Dari lima spesifikasi pria yang lebih muda dan tua di atas, masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Dengan begitu, Anda bisa memilih pria mana yang sekiranya lebih cocok dengan Anda.
(af1/af1)
 
Sumeber : wolipop.com

Rokok Bisa Perpendek Penis

Rokok tak hanya menjadi penyebab penyakit jantung, gangguan hati, stroke dan kanker paru-paru, namun juga dapat memicu terjadinya disfungsi ereksi hingga memperpendek ukuran penis. Nah.

Temuan ini berdasarkan hasil studi yang telah dilakukan oleh peneliti dari Boston University School of Medicine terhadap 200 partisipan pria perokok. Dari hasil penelitian, rata-rata perokok mengalami pemendekan penis sebesar 1 cm.

"Ini merupakan penelitian terbesar yang pernah ada tentang rokok yang terkait dengan sensitivitas seks," ujar Dr Pedram Salimpour, salah seorang peneliti, seperti dilansir dari Guardian, Jumat (27/8).

Menurut Dr Salimpour, pengaruh negatif rokok pada penis sama halnya dengan pengaruh rokok pada hati. Ini merupakan kerusakan pembuluh darah, yang membuat aliran darah terhambat.

Semua ini dipengaruhi efek elastin, yaitu protein jaringan ikat yang elastis dan memungkinkan jaringan dalam tubuh untuk kembali ke bentuk semula setelah mengalami peregangan atau kontraksi. Dalam hal ini, elastin mempengaruhi kemampuan ereksi penis.

Dr Salimpour menjelaskan, elastin seperti karet yang bisa meregang. Inilah yang terjadi pada penis sebagai akibat adanya peningkatan aliran darah.

Merokok dapat merusak kemampuan tubuh untuk melakukan hal tersebut, sehingga bisa mempengaruhi ukuran penis dan kemampuan ereksi. Tapi peneliti belum bisa menentukan berapa banyak rokok yang bisa merusak elastin dan memperpendek ukuran penis.

"Hal ini masih memerlukan studi lebih lanjut, tapi tampaknya bahaya rokok lebih rentan terhadap penis ketimbang hati," jelas Dr Salimpour.

Menurutnya, hal ini disebabkan karena pembuluh darah yang ada di penis jauh lebih kecil daripada pembuluh darah di hati. Pembuluh darah yang ada di hati berukuran 1,5 mm, sedangkan pembuluh darah penis 1 mm lebih kecil atau tepatnya berukuran 0,5 mm.

Tak hanya perokok aktif, Dr Salimpour juga menjelaskan bahwa ada kemungkinan bahwa hal yang sama juga bisa terjadi pada para perokok pasif. Tapi hal tersebut masih membutuhkan studi lebih lanjut. (go4/ICH)

Kisah Cinta yang Menyedihkan di Twitter

8/20/2010

Cerita Cinta yang menyedihkan dari twitter...
Cowo ini (Id twitternya @raassaa) rela meninggalkan dunia karena memendam perasaan cinta dan tidak bisa mengungkapkan isi hatinya kepada sang pujaan yang dikenalnya lewat twitter...

Ceritanya gini gan, mereka berkenalan lewat twitter, dan sering berbalas tweet di twitter, perkenalan mereka berlanjut ke YM, BBM, dan Telpon.
Seiring waktu berlalu, @Raassaa mulai mulai tumbuh benih-benih cinta, dan tweetnya sering berisi kata-kata tentang cinta...

Suatu saat, melalui Facebook, @Raassaa mengetahui kalo pujaan hatinya telah mempunyai kekasih, @Raassaa melihat status si cewe "In Relationship with"

Akhirnya @Raassaa berniat menemui pujaan hatinya. Kemudian mereka bertemu, namun @Raassaa tidak dapat mengungkapkan isi hatinya dan hanya bisa memendamnya...

Kebetulan gw follow twitternya @Raassaa, jadi gw tau apa aja yg diposting @Raassaa. Dan belum lama gw baca postingan terakhir @Raassaa:
bye beb... it's my last tweet, nice to know u. In the end of my life, i can only give u a song, heres the song http://bit.ly/6IZ2KK I LOVE Uhttp://i46.tinypic.com/3443v5v.jpg
dan gak lama setelah itu gw dapet sms dari temen gw, klo @Raassaa udah gak ada...

Gw download lagunya, trus gw dengerin... asli, gw merinding gan...
coba aja denger sendiri gan... ini linknya http://bit.ly/6IZ2KK

gosipnya dia nulis lagu itu pas dalam perjalanan pulang setelah bertemu pujaan hatinya...

poor him... mungkin dia memilih mati daripada hidup terbelenggu cinta, kira-kira gitu sih cerita yg bisa gw simpulin dari postingan-postingannya dia di twitter... sayang skrg udah pada di del postingan dia, hanya tinggal postingan dia yang terakhir...

link twitternya @Raassaa

UPDATE
info terakhir yang gw dapet @Raassaa meninggal karena tenggelam, gw gak tau tenggelam dimana gan...

Aku Ingin Mencintaimu Dengan Sederhana


Aku memandang kalender yang terletak di meja dengan kesal. Sabtu, 30 Maret 2002, hari ulang tahun perkawinan kami yang ketiga. Dan untuk ketiga kalinya pula Aa’ lupa. Ulang tahun pertama, Aa’ lupa karena harus rapat dengan direksi untuk menyelesaikan beberapa masalah keuangan perusahaan. Sebagai Direktur keuangan, Aa’ memang berkewajiban menyelesaikan masalah tersebut. Baiklah, aku maklum. Persoalan saat itu memang lumayan pelik.
Ulang tahun kedua, Aa’ harus keluar kota untuk melakukan presentasi. Kesibukannya membuatnya lupa. Dan setelah minta maaf, waktu aku menyatakan kekesalanku, dengan kalem ia menyahut,” Dik, toh aku sudah membuktikan cintaku sepanjang tahun. Hari itu tidak dirayakan kan tidak apa-apa. Cinta kan tidak butuh upacara…”
Sekarang, pagi-pagi ia sudah pamit ke kantor karena harus menyiapkan beberapa dokumen rapat. Ia pamit saat aku berada di kamar mandi. Aku memang sengaja tidak mengingatkannya tentang ulang tahun perkawinan kami. Aku ingin mengujinya, apakah ia ingat atau tidak kali ini. Nyatanya? Aku menarik napas panjang.
Heran, apa sih susahnya mengingat hari ulang tahun perkawinan sendiri? Aku mendengus kesal. Aa’ memang berbeda dengan aku. Ia kalem dan tidak ekspresif, apalagi romantis. Maka, tidak pernah ada bunga pada momen-momen istimewa atau puisi yang dituliskan di selembar kertas merah muda seperti yang sering kubayangkan saat sebelum aku menikah.
Sedangkan aku, ekspresif dan romantis. Aku selalu memberinya hadiah dengan kata-kata manis setiap hari ulang tahunnya. Aku juga tidak lupa mengucapkan berpuluh kali kata I love you setiap minggu. Mengirim pesan, bahkan puisi lewat sms saat ia keluar kota. Pokoknya, bagiku cinta harus diekspresikan dengan jelas. Karena kejelasan juga bagian dari cinta.
Aku tahu, kalau aku mencintai Aa’, aku harus menerimanya apa adanya. Tetapi, masak sih orang tidak mau berubah dan belajar? Bukankah aku sudah mengajarinya untuk bersikap lebih romantis? Ah, pokoknya aku kesal titik. Dan semua menjadi tidak menyenangkan bagiku. Aku uring-uringan. Aa’ jadi benar-benar menyebalkan di mataku. Aku mulai menghitung-hitung waktu dan perhatian yang diberikannya kepadaku dalam tiga tahun perkawinan kami. Tidak ada akhir minggu yang santai. Jarang sekali kami sempat pergi berdua untuk makan malam di luar. Waktu luang biasanya dihabiskannya untuk tidur sepanjang hari. Jadilah aku manyun sendiri hampir setiap hari minggu dan cuma bisa memandangnya mendengkur dengan manis di tempat tidur.
Rasa kesalku semakin menjadi. Apalagi, hubungan kami seminggu ini memang sedang tidak baik. Kami berdua sama-sama letih. Pekerjaan yang bertumpuk di tempat tugas kami masing-masing membuat kami bertemu di rumah dalam keadaan sama-sama letih dan mudah tersinggung satu sama lain. Jadilah, beberapa kali kami bertengkar minggu ini.
Sebenarnya, hari ini aku sudah mengosongkan semua jadual kegiatanku. Aku ingin berdua saja dengannya hari ini dan melakukan berbagai hal menyenangkan. Mestinya, Sabtu ini ia libur. Tetapi, begitulah Aa’. Sulit sekali baginya meninggalkan pekerjaannya, bahkan pada akhir pekan seperti ini. Mungkin, karena kami belum mempunyai anak. Sehingga ia tidak merasa perlu untuk meluangkan waktu pada akhir pekan seperti ini.
”Hen, kamu yakin mau menerima lamaran A’ Ridwan?” Diah sahabatku menatapku heran. ”Kakakku itu enggak romantis, lho. Tidak seperti suami romantis yang sering kau bayangkan. Dia itu tipe laki-laki serius yang hobinya bekerja keras. Baik sih, soleh, setia… Tapi enggak humoris. Pokoknya, hidup sama dia itu datar. Rutin dan membosankan. Isinya cuma kerja, kerja dan kerja…” Diah menyambung panjang lebar. Aku cuma senyum-senyum saja saat itu. Aa’ memang menanyakan kesediaanku untuk menerima lamaranku lewat Diah.
”Kamu kok gitu, sih? Enggak senang ya kalau aku jadi kakak iparmu?” tanyaku sambil cemberut. Diah tertawa melihatku. ”Yah, yang seperti ini mah tidak akan dilayani. Paling ditinggal pergi sama A’ Ridwan.” Diah tertawa geli. ”Kamu belum tahu kakakku, sih!” Tetapi, apapun kata Diah, aku telah bertekad untuk menerima lamaran Aa’. Aku yakin kami bisa saling menyesuaikan diri. Toh ia laki-laki yang baik. Itu sudah lebih dari cukup buatku.
Minggu-minggu pertama setelah perkawinan kami tidak banyak masalah berarti. Seperti layaknya pengantin baru, Aa’ berusaha romantis. Dan aku senang. Tetapi, semua berakhir saat masa cutinya berakhir. Ia segera berkutat dengan segala kesibukannya, tujuh hari dalam seminggu. Hampir tidak ada waktu yang tersisa untukku. Ceritaku yang antusias sering hanya ditanggapinya dengan ehm, oh, begitu ya… Itupun sambil terkantuk-kantuk memeluk guling. Dan, aku yang telah berjam-jam menunggunya untuk bercerita lantas kehilangan selera untuk melanjutkan cerita.
Begitulah… aku berusaha mengerti dan menerimanya. Tetapi pagi ini, kekesalanku kepadanya benar-benar mencapai puncaknya. Aku izin ke rumah ibu. Kukirim sms singkat kepadanya. Kutunggu. Satu jam kemudian baru kuterima jawabannya. Maaf, aku sedang rapat. Hati-hati. Salam untuk Ibu. Tuh, kan. Lihat. Bahkan ia membutuhkan waktu satu jam untuk membalas smsku. Rapat, presentasi, laporan keuangan, itulah saingan yang merebut perhatian suamiku.
Aku langsung masuk ke bekas kamarku yang sekarang ditempati Riri adikku. Kuhempaskan tubuhku dengan kesal. Aku baru saja akan memejamkan mataku saat samar-samar kudengar Ibu mengetuk pintu. Aku bangkit dengan malas.
”Kenapa Hen? Ada masalah dengan Ridwan?” Ibu membuka percakapan tanpa basa-basi. Aku mengangguk. Ibu memang tidak pernah bisa dibohongi. Ia selalu berhasil menebak dengan jitu.
Walau awalnya tersendat, akhirnya aku bercerita juga kepada Ibu. Mataku berkaca-kaca. Aku menumpahkan kekesalanku kepada Ibu. Ibu tersenyum mendengar ceritaku. Ia mengusap rambutku. ”Hen, mungkin semua ini salah Ibu dan Bapak yang terlalu memanjakan kamu. Sehingga kamu menjadi terganggu dengan sikap suamimu. Cobalah, Hen pikirkan baik-baik. Apa kekurangan Ridwan? Ia suami yang baik. Setia, jujur dan pekerja keras. Ridwan itu tidak pernah kasar sama kamu, rajin ibadah. Ia juga baik dan hormat kepada Ibu dan Bapak. Tidak semua suami seperti dia, Hen. Banyak orang yang dizholimi suaminya. Na’udzubillah!” Kata Ibu.
Aku terdiam. Yah, betul sih apa yang dikatakan Ibu. ”Tapi Bu, dia itu keterlaluan sekali. Masak Ulang tahun perkawinan sendiri tiga kali lupa. Lagi pula, dia itu sama sekali tidak punya waktu buat aku. Aku kan istrinya, bu. Bukan cuma bagian dari perabot rumah tangga yang hanya perlu ditengok sekali-sekali.” Aku masih kesal. Walaupun dalam hati aku membenarkan apa yang diucapkan Ibu.
Ya, selain sifat kurang romantisnya, sebenarnya apa kekurangan Aa’? Hampir tidak ada. Sebenarnya, ia berusaha sekuat tenaga untuk membahagiakanku dengan caranya sendiri. Ia selalu mendorongku untuk menambah ilmu dan memperluas wawasanku. Ia juga selalu menyemangatiku untuk lebih rajin beribadah dan selalu berbaik sangka kepada orang lain. Soal kesetiaan? Tidak diragukan. Diah satu kantor dengannya. Dan ia selalu bercerita denganku bagaimana Aa’ bersikap terhadap rekan-rekan wanitanya di kantor. Aa’ tidak pernah meladeni ajakan Anita yang tidak juga bosan menggoda dan mengajaknya kencan. Padahal kalau mau, dengan penampilannya yang selalu rapi dan cool seperti itu, tidak sulit buatnya menarik perhatian lawan jenis.
”Hen, kalau kamu merasa uring-uringan seperti itu, sebenarnya bukan Ridwan yang bermasalah. Persoalannya hanya satu, kamu kehilangan rasa syukur…” Ibu berkata tenang.
Aku memandang Ibu. Perkataan Ibu benar-benar menohokku. Ya, Ibu benar. Aku kehilangan rasa syukur. Bukankah baru dua minggu yang lalu aku membujuk Ranti, salah seorang sahabatku yang stres karena suaminya berselingkuh dengan wanita lain dan sangat kasar kepadanya? Bukankah aku yang mengajaknya ke dokter untuk mengobati memar yang ada di beberapa bagian tubuhnya karena dipukuli suaminya?
Pelan-pelan, rasa bersalah timbul dalam hatiku. Kalau memang aku ingin menghabiskan waktu dengannya hari ini, mengapa aku tidak mengatakannya jauh-jauh hari agar ia dapat mengatur jadualnya? Bukankah aku bisa mengingatkannya dengan manis bahwa aku ingin pergi dengannya berdua saja hari ini. Mengapa aku tidak mencoba mengatakan kepadanya, bahwa aku ingin ia bersikap lebih romantis? Bahwa aku merasa tersisih karena kesibukannya? Bahwa aku sebenarnya takut tidak lagi dicintai?
Aku segera pamit kepada Ibu. Aku bergegas pulang untuk membereskan rumah dan menyiapkan makan malam yang romantis di rumah. Aku tidak memberitahunya. Aku ingin membuat kejutan untuknya.
Makan malam sudah siap. Aku menyiapkan masakan kegemaran Aa’ lengkap dengan rangkaian mawar merah di meja makan. Jam tujuh malam, Aa’ belum pulang. Aku menunggu dengan sabar. Jam sembilan malam, aku hanya menerima smsnya. Maaf aku terlambat pulang. Tugasku belum selesai. Makanan di meja sudah dingin. Mataku sudah berat, tetapi aku tetap menunggunya di ruang tamu.
Aku terbangun dengan kaget. Ya Allah, aku tertidur. Kulirik jam dinding, jam 11 malam. Aku bangkit. Seikat mawar merah tergeletak di meja. Di sebelahnya, tergeletak kartu ucapan dan kotak perhiasan mungil. Aa’ tertidur pulas di karpet. Ia belum membuka dasi dan kaos kakinya.
Kuambil kartu ucapan itu dan kubuka. Sebait puisi membuatku tersenyum.
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
Lewat kata yang tak sempat disampaikan
Awan kepada air yang menjadikannya tiada
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
Dengan kata yang tak sempat diucapkan
Kayu kepada api yang menjadikannya abu. 

Penulis : Inayati
Sumber : Majalah Ummi, edisi 12/XIII/2002

Ngabuburit @ Merdeka Building

Ngabuburit, sebuah kata yang diadaptasi dari bahasa sunda yang artinya menunggu saat berbuka dengan bermain. Ada banyak cara orang² melakukan ngabuburit, ada yang jalan² ada yang bermain game baik itu menggunakan console seperti playstation, xbox dll, ataupun permainan tradisional seperti congklak, bola bekel dll.
Tapi kami memilih untuk ngabuburit dengan cara bejalan², dan tempat yang dituju ada Jalan Asia-Afrika Bandung, disana kami menemui suatu tempat yang sangat terkenal di seluruh dunia, yaiu Gedung Merdeka.
Pada saat itu bangunan ini bernama Sociƫteit Concordia dipergunakan sebagai tempat rekreasi oleh sekelompok masyarakat Belanda yang berdomisili di kota Bandung dan sekitarnya. Mereka adalah para pegawai perkebunan, perwira, pembesar, pengusaha, dan kalangan lain yang cukup kaya. Pada hari libur, terutama malam hari, gedung ini dipenuhi oleh mereka untuk menonton pertunjukan kesenian, makan malam.
Pada masa pendudukan Jepang gedung ini dinamakan Dai Toa Kaman dengan fungsinya sebagai pusat kebudayaan.
Pada masa proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 gedung ini digunakan sebagai markas pemuda Indonesia guna menghadapi tentara Jepang yang pada waktu itu enggan menyerahkan kekuasaannya kepada Indonesia.
Setelah pemerintahan Indonesia mulai terbentuk (1946 - 1950) yang ditandai oleh adanya pemerintahan Haminte Bandung, Negara Pasundan, dan Recomba Jawa Barat, Gedung Concordia dipergunakan lagi sebagai gedung pertemuan umum. disini biasa diselenggarakan pertunjukan kesenian, pesta, restoran, dan pertemuan umum lainnya.
Dengan keputusan pemerintah Republik Indonesia (1954) yang menetapkan Kota Bandung sebagai tempat Konferensi Asia Afrika, maka Gedung Concordia terpilih sebagai tempat konferensi tersebut. Pada saat itu Gedung Concordia adalah gedung tempat pertemuan yang paling besar dan paling megah di Kota Bandung . Dan lokasi nya pun sangat strategis di tengah-tengah Kota Bandung serta dan dekat dengan hotel terbaik di kota ini, yaitu Hotel Savoy Homann dan Hotel Preanger
Dan mulai awal tahun 1955 Gedung ini dipugar dan disesuaikan kebutuhannya sebagai tempat konferensi bertaraf International, dan pembangunannya ditangani oleh Jawatan Pekerjaan Umum Propinsi Jawa Barat yang dimpimpin oleh Ir. R. Srigati Santoso, dan pelaksana pemugarannya adalah : 1) Biro Ksatria, di bawah pimpinan R. Machdar Prawiradilaga 2) PT. Alico, di bawah pimpinan M.J. Ali 3) PT. AIA, di bawah pimpinan R.M. Madyono
Setelah terbentuk Konstituante Republik Indonesia sebagai hasil pemilihan umum tahun 1955, Gedung Merdeka dijadikan sebagai Gedung Konstituante. Karena Konstituante dipandang gagal dalam melaksanakan tugas utamanya, yaitu menetapkan dasar negara dan undang-undang dasar negara, maka Konstituante itu dibubarkan oleh Dekrit Presiden tanggal 5 Juli 1959. Selanjutnya, Gedung Merdeka dijadikan tempat kegiatan Badan Perancang Nasional dan kemudian menjadi Gedung Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS) yang terbentuk tahun 1960. Meskipun fungsi Gedung Merdeka berubah-ubah dari waktu ke waktu sejalan dengan perubahan yang dialami dalam perjuangan mempertahankan, menata, dan mengisi kemerdekaan Republik Indonesia , nama Gedung Merdeka tetap terpancang pada bagian muka gedung tersebut.
Pada tahun 1965 di Gedung Merdeka dilangsungkan Konferensi Islam Asia Afrika. Pada tahun 1971 kegiatan MPRS di Gedung Merdeka seluruhnya dialihkan ke Jakarta . Setelah meletus pemberontakan G30S/ PKI, Gedung Merdeka dikuasai oleh instansi militer dan sebagian dari gedung tersebut dijadikan sebagai tempat tahanan politik G30S/ PKI. Pada bulan Juli 1966, pemeliharaan Gedung Merdeka diserahkan oleh pemerintah pusat kepada Pemerintah Daerah Tingkat I Propinsi Jawa Barat, yang selanjutnya oleh Pemerintah Daerah Tingkat I Propinsi Jawa Barat diserahkan lagi pelaksanaannya kepada Pemerintah Daerah Tingkat II Kotamadya Bandung. Tiga tahun kemudian, tanggal 6 Juli 1968, pimpinan MPRS di Jakarta mengubah surat keputusan mengenai Gedung Merdeka (bekas Gedung MPRS) dengan ketentuan bahwa yang diserahkan adalah bangunan induknya, sedangkan bangunan-bangunan lainnya yang terletak di bagian belakang Gedung Merdeka masih tetap menjadi tanggung jawab MPRS.
Pada Maret 1980 Gedung ini kembali dipercayakan menjadi tempat peringatan Konferensi Asia Afrika yang ke-25. Pada puncak peringatannya diresmikan Museum Konferensi Asia Afrika oleh Soeharto, Presiden Republik Indonesia kedua.
Wah wah..jadi bercerita tentang sejarah gedung nih, hehe.. ya walaupun sejarahnya saya ambil dari wikipedia tapi mudah²an bisa bermanfaat.

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme